Apa yang ada di benak kamu saat mendengar kata sabung ayam? Apakah akan berpikir tentang suatu judi dengan mengadu ayam jago?
Bayangan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun bila kamu sedang berada di Bali, maka konteks sabung ayam tidak hanya berkaitan dengan peradilan semata, melainkan berkaitan dengan tradisi dan ritual wajib untuk mengiringi upacara keagamaan tertentu.

Masyarakat Bali sendiri mengenal sabung ayam tradisi dengan istilah tabuh rah. Tradisi tabuh rah ini sudah dikenal sejak zaman dahulu oleh masyarakat Pulau Dewata sebagai bagian dari kehidupan keagamaan mereka.

Nah, kali ini Gopay178 akan memberikan deretan fakta yang dirangkum dari berbagai sumber mengenai tradisi sabung ayam di Bali sebagai berikut.

1.Sabung Ayam Menjadi Aktivitas Legal di Bali

Kebijakan hukum terkait pelaksanaan sabun ayam di Bali memiliki perbedaan yang sangat kontras dengan wilayah lain. Di wilayah Pulau Dewata, masyarakat tidak mengalami kesulitan ketika ingin melakukan aktivitas sabung ayam. Hanya saja, sebagai catatan bahwa pelaksanaan sabung ayam tajen di Bali tidak boleh disertai dengan keberadaan uang taruhan

Pada tahun 1981, sempat beredar aturan yang melarang pelaksanaan sabung ayam di Bali. Hanya saja, aturannya terbatas kemudian banyak dilanggar oleh masyarakat Bali. Banyak di antara mereka yang sengaja melanggar pelaksanaan sabung ayam secara sembunyi-sembunyi. Apalagi, setiap wilayah desa yang ada di Bali, memiliki tata cara tersendiri dalam setiap pelaksanaan sabung tajen.

2. Pengorbanan Suci

Tradisi sabung ayam di Bali biasanya hanya diadakan pada hari-hari tertentu saja. Tabuan rah bisasanya diadakan saat upacara piodalan di merajan (tempat suci di sebelah timur laut rumah masyarakat bali) atau di samping sebelah pura.

3. Persembahan Kepada Dewa

Sabung ayam di Bali berkaitan dengan pengorbanan suci yang tulus untuk para bhuta kala. Melalui pengorbanan suci ini diharapkan adanya proses menetralisir kekuatan positif dan negatif dari alam. Sebelum pelaksanaan tajen, biasanya disertai dengan persembahan kepada dewa. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya perselisihan setelah tajen selesai. Karena suasana yang ramai tersebut, sabung ayam tajen di Bali kerap dikunjungi oleh para wisatawan.

4.Ronde Yang Terbatas

Sabung ayam di Bali hanya dilakukan dalam telung set atau tiga ronde saja. Ketiga ronde tersebut diselenggarakan sesuai dengan aturan adat yang ditetapkan oleh masing-masing desa.

Sabung ayam di Bali hanya dilakukan dalam telung set atau tiga ronde saja. Ketiga ronde tersebut diselenggarakan sesuai dengan aturan adat yang ditetapkan oleh masing-masing desa

Nah, itu deretan fakta mengenai sabung ayam di Bali. Sangat menarik ya! Kalau kamu ke Bali dan momentumnya tepat, kamu dapat menyaksikan tradisi sabung ayam ini secara langsung!

One thought on “Legal, Inilah 4 Fakta Mengenai Tradisi Sabung Ayam di Propinsi Bali”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *